Wednesday, 18 November 2020

Pengajian Online

Pandemi ini membuat banyak majelis majelis ilmu, kajian kajian rutin yang biasanya diadakan rutin setiap minggu, setiap bulan, bahkan rutinan tahunan, semua tidak dapat diselenggarakan karena adanyna Covid-19 yang tak kunjung usai penyebarannya. Hal ini membuat para jamaah majelis kekurangan asupan batin yang mana dulu sebelum adanya pandemic, para jamaah mendapatkan siraman rohani yang menyejukkan dari para ulama, para masyayikh, para kyai, dan kini para jamaah tidak mendapatkan itu.

            Menjawab permasalahan itu, banyak inovasi inovasi yang dikembangkan para “Milenials” untuk “menyelesaikan masalah” yang ada, dan kini mulai banyak kajian kajian yang diadakan hanya dari rumah saja dengan cara siaran langsung atau Bahasa orang baratnya Live streaming. Konsepnya simple, seperti orang live di Instagram atau livestream pada umumnya, namun kali ini dikemas seperti acara pada umumnya, ada rangkaian acaranya, ada Moderator, ada pembicara, ada pengisi acara dan lain lain seperti konsep acara pada umumnya. Banyak platform yang bisa digunakan untuk mengadakan acara online, ada zoom meeting, google meet, twitch, Instagram dan lain lain.

            Tausiyah online Moderasi Beragama yang Tim KKN kelompok 33 adakan banyak mendapat respon positif dari banyak kalangan, baik dari kalangan anak muda maupun orangtua. Mereka merindukan kajian semacam ini setelah sekian lama dilanda pandemic, meskipun hanya melalui layar gadget, tapi itu sudah cukup mengobati rasa rindu mereka. Tak hanya para jamaah yang terobati rindunya, namun para ulama juga merindukan suasana bercengkrama dengan jamaah. Tak hanya kaum milelial yang berinovasi, namun juga para pendakwah juga berinovasi dalam dakwahnya, ada yang membuat video YouTube, ada yang membuat Podcast, atau hanya sekedar membuat poster berisi kata mutiara.

            Tentu, tiap inovasi yang dikembangkan, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Kelebihan dari tausiyah online ini adalah memudahkan dalam mendapatkan jama’ah, cukup satu link saja maka acara tausiyah online dapat diakses oleh siapapun di belahan bumi manapun. Dan juga kegiatan semacam ini dapat memangkas banyak anggaran, baik dari konsumsi, tempat, audio dan lain lain karena memang hal hal pendukung yang dibutuhkan untuk acara seperti ini sangat simple tidak seperti acara saat sebelum pandemic.

            Adapun kekurangannya yaitu mengaksesnya harus melalui jaringan internet, bagi orang orang yang tidak memiliki jaringan internet atau Bahasa anak mudanya “ngga punya kuota” tentusaja tidak bisa mengikuti tausiyah online ini, memang disayangkan, namun memang inilah tantangan di masa pandemic saat ini, yang tidak memiliki akses untuk melihat dunia luar akan tertinggal beberapa langkah dari mereka yang memiliki akses untuk melihat dunia luar.

            Ini merupakan pembelajaran bagi kaum milenial saat ini, yang memiliki kemudahan dalam mengakses infromasi, memperoleh ilmu, untuk menambah skill di bidang apapun yang nantinya akan berguna di saat saat genting seperti pandemic yang kali ini seluruh belahan dunia alami.

Mendidik anak usia dini dengan kegiatan keagamaan

                “Belajar di masa kecil, sama seperti mengukir di atas batu, sedangkan belajar di masa tua, bagaikan menulis diatas air”. Pepatah ini tak asing  lagi di telinga kita, memiliki arti belajar di usia dini lebih membekas di ingatan manusia daripada belajar ketika sudah tidak muda lagi. Untuk menangani masalah itu, banyak lembaga pendidikan yang sasarannya untuk anak usia dini, ada Playgroup, TPQ, TK dan masih banyak lagi, adanya lembaga pendidikan untuk usia dini ini sangat membantu para orang tua karena dengan adanya lembaga pendidikan usia dini ini dapat menngajarkan hal hal positif kepada anak-anak yang mana tidak semua orang tua memilki kompetensi dalam mendidik anak dalam hal akademik.

                Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Al Hikmah yang ada di Kembangarum merupakan contoh kecil dari berbagai lembaga pendidikan anak usia dini lain, hanya saja di TPQ diajarkan ilmu ilmu agama dan juga keterampilan keterampilan lainnya. Pendidikan BTA (Baca Tulis Al Qur’an) menjadi pembelajaran basic di TPQ, disertai dengan hafalan hafalan surat pendek dan juga do’a-do’a sehari-hari. Tak hanya itu, di TPQ juga diajarkan pendidikan akhlak yang mendasar bagi anak anak, seperti akhlak anak terhadap orang tua, kepada para ustadz, dan juga kepada masyarakat.

                Dengan segala aspek  yang telah diajarkan para ustadz kepada para siswa atau dalam lingkup TPQ di panggil Santri. TIM KKN RDR 75 Kelompok 33 memiliki inisiatif untuk mengadakan lomba hari santri yang mana didalamnya ada lomba adzan, Lomba hafalan Surat dan juga lomba mewarnai. Lomba tersebut dilaksanakan dengan tujuan memberikan semangat para santri untuk mengaplikasikan apa yang telah para ustadz ajarkan. Dan juga melihat situasi sekarang yang mengharuskan kita untuk  hidup bersih agar terhindar  dari virus corona, Ada juga sosialisasi cuci tangan menggunakan sabun yang telah diadakan oleh tim KKN untuk para santri.

                Tak hanya itu saja, tim KKN juga mengajak untuk menambah kecintaan kepada nabi Muhammad SAW, di sela waktu pengabdian di Kembangarum ini tim KKN juga mengajak para santri untuk mengikuti acara pembacaan Maulid Ad- Diba’i karya imam Abdurrahman Ad-Diba’i di Musholla Al Muttaqiin. Selain memeriahkan bulan maulid, kegiatan ini juga untuk menanamkan kecintaan anak anak terhadap Rasulullah SAW, karena beliau lah uswatun khasanah, contoh yang baik bagi ummat islam, baik dari perkataan, perbuatan dan segala tindak tanduk beliau patut menjadi panutan.

                Masih banyak kegiatan keagamaan lainnya yang diadakan oleh tim KKN di Kembangarum selain yang disebutkan diatas, dan semua itu bukan semata untuk menuntaskan program kerja mereka, tapi juga memberikan wawasan keagamaan bagi anak anak di lingkungan kembangarum, yang mana pengetahuan ini adalah pengetahuan dasar yang hendaknya diitekankan sejak usia dini, karena pendidikan keagamaan akan sangat berpengaruh dengan moral dan psikologi anak, dan juga akhlak anak terhadap orang sekitarnya. Tim KKN beharap apa yang telah di tularkan di kembangarum ini dapat memberikan dampak positif bagi siapapun ang terlibat, baik dari anak anak hingga yang sudah usia lanjut, agar kehidupan beragama dengan akhlak yang mulia dapat selalu lestari di tengah tengah masyarakat.

Tuesday, 10 May 2016